Kota Tidak Nyaman? Pada tahun 2008, untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban Indonesia, penduduk perkotaan melebihi pedesaan. Hari ini, lebih dari 40 perkotaan Indonesia berpenduduk diatas 1 juta. Mayoritas kondisi kota-kota besar di Indonesia dinilai tidak nyaman oleh warganya. Berdasarkan survey yang dilakukan di 15 kota besar, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) indeks kenyamanan kota adalah 54,26. Indeks dengan persepsi tingkat kenyamanan tertinggi di Kota Yogyakarta (66,52) dan Kota Denpasar (63.63). Sedangkan dan persepsi kenyamanan warga yang paling rendah adalah Kota Medan (46,67) dan Kota Pontianak (46.92). Kota – kota dengan indeks diatas rata–rata adalah Yogyakarta, Denpasar, Makassar, Manado, Surabaya dan Semarang. Sedangkan kota – kota dengan indeks dibawah rata-rata adalah Banjarmasin, Batam, Jayapura, Bandung, Palembang, Palangkaraya, Jakarta, Pontianak dan Medan.
Livable City is a term that describe a comfortable environment and atmosphere of the city as a place to live and work, viewed for various aspects of both physically (urban facilities, infrastructure, spatial planning, etc.) as well as non-physically (social relations, economic activities, etc.).
Prinsip-Prinsip Kota Layak Huni pada studi MLCI:
MLCI adalah sebuah upaya untuk mengenali tingkat kenyamanan kota. Indeks ini didasarkan atas persepsi warga kota terhadap kotanya, mengenai kelayak hunian kota tempat tinggalnya. Hasil studi ini sifatnya adalah “snapshot”. Indeks ini merupakan pionir indeks yang berbasiskan pada survey dan persepsi warga kota terhadap kotanya, yang diharapkan dapat menjadi benchmark terkait kualitas kehidupan di kota-kota di Indonesia. Indeks ini nantinya dapat bermanfaat bagi stekholders dalam proses perencanaan dan pembangunan kota. Keuntungan dari indeks ini adalah sederhana, aktual, dan bersifat snapshot. Karena merupakan persepsi warga kota terhadap kota tempat tinggalnya masing-masing, maka keberadaan index ini tidak dimaksudkan untuk melakukan pemeringkatan “kota yang lebih baik”. Indeks ini lebih dimaksudkan mengukur kualitas kehidupan warga kota. Dengan indeks ini, maka identifikasi awal faktor-faktor kritis pembangunan pada masing-masing kota (identifying the Hot Spot) berdasarkan persepsi dan impresi warganya dapat diketahui secara cepat dan aktual.
Dokumen MLCI 2022 Download
Dokumen MLCI 2017 Download
Dokumen MLCI 2014 Download
Dokumen MLCI 2011 Download
Dokumen MLCI 2009 Download